Komputer/laptop merupakan perangkat penting dalam berbagai aktivitas. Duduk dan bekerja sekian lama di depan komputer kini telah menjadi makanan sehari-hari bagi para pekerja kantoran. Terlebih saat pandemi, kebijakan WFH (Work From Home) diberlakukan untuk mengurangi interaksi antar karyawan dan menekan angka kasus baru covid-19.
Tuntutan pekerjaan yang menumpuk mengharuskan kita untuk bekerja di depan laptop/komputer dalam waktu lama. Terlalu banyak menggunakan komputer sama buruknya dengan terlalu lama menggunakan telepon, handphone, ipad dan sejenisnya. Tak hanya berdampak buruk bagi tubuh secara fisik namun juga psikologis dan emosional.
Menjaga keseimbangan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari memang menantang. Bagaimana teknologi mampu mempermudah pekerjaan namun secara bersamaan membawa dampak negatif bagi tubuh.
Bekerja, bermain game, berselancar di internet dalam waktu lama merupakan kegiatan yang umum dilakukan anak muda. Ini menimbulkan masalah kesehatan yan signifikan di berbagai negara. Terlebih penggunaan komputer untuk bermain game menimbulkan gaming disorder (gangguan bermain game) dalam wujud tidak adanya kemampuan kontrol diri atas game, peningkatan prioritas pada game diatas kepentingan lain, kelanjutan dan eskalasi frekuensi permainan meskipun terjadi konsekuensi negatif.
Berikut ini 4 dampak buruk teratas bagi kesehatan saat Anda berada di depan komputer/laptop dalam waktu lama:
-
Sakit punggung dan kelainan tulang belakang akibat posisi duduk yang salah
Kebiasaan duduk dengan posisi kurang baik dalam waktu lama dapat mengarah pada kelainan tulang belakang. Posisi duduk terlalu membungkuk, bersandar pada salah satu sisi atau miring dapat menyebabkan deformitas tulang belakang berupa skoliosis, kifosis atau lordosis. Skoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang melengkung ke kiri atau kanan sedangkan kifosis adalah kondisi punggung bagian atas melengkung ke depan. Berbeda dengan kifosis, lordosis menyebabkan punggung bagian bawah melengkung dan mengarah ke depan.
Banyak kasus kelainan tulang belakang tidak menimbulkan gejala namun ada pula indikasi nyeri, kesulitan berjalan atau postur tubuh terlihat tidak normal. Penyebab kelainan tulang belakang umumnya disebabkan oleh distrofi otot, kondisi osteoporosis, trauma jatuh, celebral palsy, obesitas dan postur tubuh yang buruk dalam kegiatan sehari-hari termasuk saat bekerja di depan komputer.
Lalu postur tubuh seperti apa yang sebaiknya dilakukan saat berada di depan komputer? Gunakan tempat duduk yang nyaman dan memiliki sandaran, atur jarak mata dengan layar komputer antara 40-75 cm, kemiringan layar komputer dan mata maksimal 20 derajat, pastikan cahaya cukup, gunakan filter proteksi radiasi di layar kompter dan yang terakhir istirahatkan tubuh dan mata anda (setiap 20 menit) untuk mencegah kelainan postur tubuh dan iritasi mata. Selain kelainan tulang belakang, kejang otot juga mungkin terjadi.
-
Penyakit mata karena menatap layar komputer/laptop dalam waktu lama
Banyak orang mengalami ketidaknyamanan dan masalah mata setelah melihat layar digital terlalu lama. Mungkin anda mengalami apa yang disebut Computer Vision Syndrome (CVS) atau lebih dikenal kelelahan mata digital. Mata yang menatap layar digital menyebabkan kerja mata lebih keras dari biasanya. Mempertimbangkan jenis huruf, kontras cahaya, latar belakang dan adanya sinar pantulan dari layar komputer/laptop membuat mata diharuskan mengenali objek secara cepat.
Sindrom CVS menyebabkan penderita mengalami peningkatan tekanan mata yang berujung pada gangguan saraf mata, sakit kepala, penglihatan kabur, mata kering dan nyeri leher serta bahu. Buruknya pencahayaan di ruangan, layar komputer/laptop yang terlalu terang dan postur tubuh yang kurang tepat menyebabkan sindrom ini terjadi dan semakin parah jika tidak ditangani. Masalah penglihatan sudah ada sebelumnya seperti rabun jauh atau dekat yang tidak diperbaiki akan memperburuk kesehatan mata.
-
Sindrom Carpal Tunnel (CTS)
Sindrom ini banyak dialami oleh para gamer yang mayoritas waktunya berada di depan komputer. Carpal Tunner syndrome terjadi karena tekanan pada saraf di pergelangan tangan yang menyebabkan kesemutan, mati rasa dan nyeri di seluruh jari. Pembengkakan pada jaringan di terjadi di pergelangan tangan (tulang karpal) dan jaringan penghubung antar tulang (ligamen). Pembengkakan ini menekan sistem saraf yang berfungsi mengendalikan otot jari tangan dan menerima rangsangan. Ibu jari yang melemah dan kesulitan mencengkeram merupakan gejala lain yang mungkin terjadi. Selain CTS, gangguan lain yang dapat terjadi adalah stenosis, tenosivitis atau tennis elbow. Ketiga penyakit tersebut terjadi karena peradangan pada jari, siku atau otot sehingga menyebabkan jari bengkok dan nyeri.
Sindrom ini sifatnya hilang timbul. Untuk mengobatinya, penderita dianjurkan menggunakan penyangga pada pergelangan tangan dan melakukan senam tangan secara kontinu terlebih saat pekerjaan mengharuskan berada di depan komputer/laptop. Apabila kondisi memburuk, tindakan operasi menjadi salah satu upaya penyembuhan.
-
Perilaku hiperaktif pada anak-anak
Penggunaan smartphone, laptop, ipad dan sejenisnya memang tidak dianjurkan untuk anak-anak. Durasi penggunaan perlu dibatasi terlebih jika anak belum berumur 2 tahun. Selain karena tidak melbatkan aktivitas fisik, penggunaan perangkat digital menyebabkan gangguan pada mata dan emosional anak.
Banyak penelitian menyatakan hubungan kuat antara penggunaan perangkat teknologi dengan perilaku attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD). Anak-anak yang memiliki skor Internet Addiction Test (IAT) lebih tinggi terbukti mengalami ADHD. Selain perilaku hiperaktif, penggunaan laptop/komputer terlalu lama untuk bermain game atau media sosial menyebabkan anak kurang fokus, kesulitan mengatur dan menyelesaikan tugas.
Waspada selalu ya sahabat Yogyakomtek, penyakit-penyakit di atas tidak memilih-milih untuk hinggap. Pastikan kita memiliki kebiasaan hidup yang sehat, begitu pula dengan pasangan dan anak-anak Anda.